Headlines News :
Home » » Kuliner / Makanan Khas di Pekalongan

Kuliner / Makanan Khas di Pekalongan

Written By KREATIFITAS KOTA PEKALONGAN on Senin, 10 Juni 2013 | 19.04

1.  Megono

Megono bisa jadi berasal dari kata ‘mergo’ atau sebab dan ‘ono’, artinya ada.  Megono berbahan dasar nangka muda dan kelapa. Jika nangka muda sulit didapat, maka tanpa mengurangi nikmatnya rasa megono, rebung atau tunas bambu dijadikan penggantinya.
Pada masa lalu, megono umumnya hanya bisa dijumpai di warung-warung makan kelas menengah ke bawah sepanjang pantura dari Pekalongan hingga Batang.
Namun, kini telah diadopsi bersama soto Pekalongan, dapat ditemui di beberapa restoran di Semarang, Jakarta juga kota besar lain. Membuat megono tak terlampau rumit.
Nangka muda yang telah dicacah hingga kecil-kecil direbus. Setelah matang dicampur dengan bumbu urap yang terdiri dari parutan kelapa dan bumbu dapur yang dihaluskan seperti bawang putih, bawang merah, cabe, jeruk purut, kencur dan garam.
Menghidangkannyapun cukup sederhana, yaitu nasi putih langsung diberi taburan megono. Meski tergolong sederhana dan lazimnya jadi lauk masyarakat akar rumput di pekalongan, megono layak anda coba. Selamat berkelana mencari megono di pantura

2.  Pindang Tetel

Pindang tetel adalah sayur berkuah berisi tetelan daging sapi dan irisan daun bawang dengan bumbu pindang, yaitu rempah-rempah bercampur kluwak. Ciri khas lain pindang tetel adalah kehadiran kerupuk merah dan kuning yang digoreng dengan pasir. Pindang tetel tidak cocok berpadu dengan kerupuk yang digoreng dengan minyak karena akan merusak cita rasanya.  Pindang Tetel banyak dijumpai di  Kecamatan Kedungwuni  dan yang paling khas adalah di Desa Ambokembang.

3.  Garang Asem

Hampir sama dengan Pidang tetel,  Garang Asam juga berisi tetelan daging sapi  namun kuahnya diberi banyak tomat, sehingga memberian rasa asam namun segar. Garang asam biasanya dicampur dengan daging, jerohan atau telur. Biasanya Garang asam dimasak agak pedas, sehingga rasanya tambah nikmat. Di kota pekalongan Garang asam banyak sekali djumpai diwarung – warung terutama pada siang hari.

4. Tauto

Tauto pekalongan adalah soto dengan bumbu tauco. Soto asal Pekalongan ini memang menggunakan taoco manis sebagai bumbunya. Untuk isinya tauto menggunakan daging sandung lamur, telur rebus dan emping. Sajikan dengan taburan bawang goreng, daun seledri dan perasan air jeruk nipis.
Penyajian tauto  cukup sederhana, hanya berisi dengan bihun putih, daun bawang, bawang merah dan kuah sotonya.  Setelah semuanya dicampur, baru kemudian ditambahkan dengan tauto nya, yaitu kedelai yang telah dimasak dan dihaluskan. Dengan tambahan bumbu kedelai ini, kuahnya bertambah harum dengan cita rasa yang khas. Rupanya hal inilah yang membedakan dengan soto-soto lainnya yang ada. Sebagai menu pelengkap biasanya tersedia tempe dan tahu goreng khas Pekalongan.

5.  Kluban

Kluban  itu makanan warga Pekalongan ,  khususnya di wilayah Kabupaten Pekalongan , seputar Kec.  Kedungwuni, Pekajangan , Wonopringgo pada sore hari menjelang Magrib dan setelah maghrib. Kluban itu Urapan terdiri dari Kacang panjang, taoge, Kol, bayam atau kangkung dengan bumbu Mboksiyah = lombok trasi uyah (garam ), di tambah kencur dan di urap bersama parutan kelapa. Kluban biasanya dicampur dengan Bothok atau Pindang tetel.
Bothok itu sayur Lodeh yang biasanya berisi Tahu dan Bongkrek (oncom)  dengan santen encer trus di guyurkan ke sepincuk (daun pisang yang di lipet dan di semat lidi untuk tempat Kluban). Kluban Bothok dan Kluban Pindang tetel biasanya jadi makanan yang di kangenin warga Pekalongan di luar kota setiap lebaran tiba .
Share this article :

2 komentar:

Asmaul Husna

Dzikrullah

mari berhijab


 
Support : Creating Website | Harry | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. KREATIFITAS KOTA PEKALONGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template